Rabu, 09 November 2016

BIOGRAFI WIRAUSAHAWAN SUKSES DI INDONESIA


BIODATA ELANG GUMILANG PENGUSAHA MUDA DI BISNIS PROPERTI INDONESIA
 

Nama lengkap : Elang Gumilang
Tempat dan tanggal lahir : Bogor, 06 April 1985
Pendidikan yang pernah ditempuh : S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB.
Jabatan di Elang Group : CEO Elang Group
 
Penghargaan yang pernah di raih:
Tahun 2007 sebagai Pemenang I Wirausaha Muda Mandiri
Tahun 2008 Top Youth Entrepreneur versi Warta Ekonomi
Tahun 2008 Man of the year versi jawa pos group
Tahun 2009 sebagai Juara lelaki sejati pengobar inspirasi versi bentoel
Tahun 2009 tokoh pilihan majalah tempo
Dan masih banyak lagi lainnya
 
BUKTI NYATA BISNIS PROPERTI YANG DIJALANKAN ELANG GUMILANG
            Beberapa perumahan dibawah ini adalah perumahan yang berhasil dibangun oleh elang group milik elang gumilang. Kebanyakan adalah RSH dengan segmen pasar menengah ke bawah.
1.       Griya PGRI Ciampea Endah 1 yaitu proyek perumahan yang tempatnya ada di Ciampea, Bogor. Proyek ini berhasil dibangun di atas tanah seluas 2 Hektar. Gemilang Property Lido yaitu proyek perumahan yang tempatnya ada di Cigombong, Bogor. Proyek ini berhasil dibangun di atas tanah dengan luas 7 Ha dibangun sebanyak 500 unit. Lokasinya perumahan ini sendiri terletak di bagian sebelah selatan Gn. Salak yang memberikan pemandangan yang bisa dibilang sangat indah.
2.       Gemilang Property Citayam lokasinya berada di Citayam, Bogor. Proyek yang satu ini dibangun pada lahan seluas 2 Hektar dengan jumlah perkiraan rumah yang berhasil dibangun jumlanya sekitar 100 rumah. Perumahan yang satu ini dibangun pada lokasi yang cukup strategis dengan harga yang mudah dijangkau.
3.       Gemilang Property Cinangka 1 atau disebut juga sebagai Griya Salak Endah yang didirikan pada lahan dengan luas 5 ha. Hal ini melihat rasa antusias dari konsumen yang bisa dibilang cukup tinggi, maka setelah proyek Gemilang Property 1 sold out, ELANG GROUP memperluas perumahan dengan membuka proyek kedua yang diberi nama Gemilang Property Cinangka 2 pada lahan seluas 11 ha, masih di lokasi yang sama. Gemilang Property Cinangka baik 1 & 2 lokasinya ada di desa Cinangka, kecamatan Ciampea, Bogor.
               Elang gumilang adalah anak sulung dari 3 bersaudara putra dari H Misbah yang memiliki usaha kontraktor kecil-kecilan. Elang terlahir dari keluarga yang lumayan berda namun bergaya hidup bersahaja. Pendidikan moral dari orang tuanya tertanam baik. Ajaran itu terus berurat akar dalam dirinya. Sebagai pelajar sekolah, ia termasuk siswa yang gemilang. Jiwa wirausaha Elang mulai terasahsaat duduk di bangku kelas tiga SMA. Ketika masih belajar di SMAN 1 Bogor, elang sudah mulai belajar berbisnis yaitu menjual donat. Mungkin memang bakat pengusaha muda ada pada dirinya, dengan kecerdasannya ia terus mengikuti berbagai lomba. Elang beberapa kali menjuarai berbagai kompetisi yang ada terkait bisnis, seperti pada marketing games yang diadakan oleh Univ. Trisakti, kemudian juara kompetisi ekonomi di fakultas ekonomi UI dan juga economic contest di IPB, dari berbagai kompetisi yang dilakoninya elang berhasil mengumpulkan uang tunai sebanyak Rp. 10.000.000 serta mendapatkan kemudahan untuk masuk fakultas ekonomi & manajemen di IPB.
               Setamat SMA, Elang masuk ke Fakultas Ekonomi IPB tanpa tes. Saat itulah bermodal uang sejuta ia kembali berniat untuk bisnis. Awalnya ia berjualan sepatu dan mampu menangguk untung 3 juta, kemudian berganti menyuplai lampu neon fakultas. Bermodal surat dari kampus, ia melobi perusahaan lampu Philips untuk menyetok lampu di kampusnya. “Alhamdulillah untuk setiap pembelian saya untung 15 juta rupiah,” ucapnya bangga. Namun karena bisnis lampu perputarannya lambat, ia kemudian beralih ke bisnis minyak goreng. Bisnis minyak goreng ini perputarannya cepat namun menggunakan otot sehingga mengganggu kuliah. Akhirnya ia berhenti dari bisnis ini. Ia kemudian memikirkan bisnis yang tak menggunakan otot.
            Kegiatan berkuliah di Institut Pertanian Bogor pada tahun pertama, elang gumilang dengan beberapa kawannya membuka usaha sebuh kursus yang bergerak pada pembelajaran bahasa inggris dengan modal yang terkumpul saat itu kurang lebih Rp. 21.000.000. Selain membuka kursus, lagi-lagi dia melatih kemampuan bisnisnya dengan mengisi waktu luangnya untuk menjadi tenaga penjual dan pemasaran di salah satu perusahaan properti di Bogor Indonesia. Seperti umumnya tenaga penjual freelance pada bisnis properti, begitupun dengan elang gumilang hanya dibayar (mendapatkan komisi) atas penjualan yang didapatkan.
Dari kesibukannya menjadi tenaga penjual dan pemasaran atau biasa disebut salesmas properti, elang mencoba untuk memiliki bisnis sendiri bermodalkan kenekatan dan tentunya pengalamannya. Pada tahun 2005 pemuda bogot ini mencoba ikut tender perbaikan untuk sekolah dasar yang ada di Jakarta. Ternyata nasib yang baik dari hasil kerja keras berpihak padanya, proyek senilai kurang lebih Rp. 160.000.000 untuk perbaikan SD tadi ia dapatkan. Hal itu membuat dirinya semakin optimis untuk memulai bisnis properti dari yang pemula lama-lama berkembang menjadi profesional yang luar biasa.
            Pada tahun 2006 di departemen hukum dan HAM, di kemudian mendaftarkan ulang nama perusahaanya yaitu elang group dari perusahaan yang hampir bangkrut, dan berusaha memulai bisnisnya di bidang properti. Waktu tu ada tanah nganggur ceritanya, milik sebuah instansi di cinangneng kabupaten bogor yang diminatinya. Kegigihannya untuk segera memulai bisnis properti terlihat disini, karena harga tanah yang ditawarkan tersebut tidak cukup apabila harus dibayar sendirian, akhirnya ia berusaha meminjam pada bank namun ditolak, tapi pengusaha muda yang satu ini tidak patah arah dan kembali berinisiatif untuk mendapatkan modal dengan mengajak kawannya untuk modal, dan tidak tanggung-tanggung waktu itu ia berhasil mengumpulkan modal sebanyak Rp. 340.000.000.

Sumber:
http://www.mauproperti.com/inilah-kisah-sukses-elang-gumilang-pengusaha-muda-indonesia.html
http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/11/biografi-elang-gumilang-kontraktor.html 
 

Kamis, 20 Oktober 2016

KEWIRAUSAHAAN



KEWIRAUSAHAAN


Kewirausahaan
Kewirausahaan yaitu satu kekuatan (ability) dalam berpikir kreatif serta berperilaku inovatif yang jadikan basic, sumber daya, tenaga penggerak, maksud, siasat, strategi serta sistem dalam hadapi tantangan hidup. (Soeparman Spemahamidjaja, 1977).
Menurut Ahmad Sanusi (1994) kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
Menurut Drucker (1959) bahwa kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

Wirausahawan
Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
Sikap dan perilaku merupakan suatu sifat seseorang yang terbentuk dari kebiasaan atau yang sering dilakukan. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Dengan demikian Sikap dan perilaku dapat dirubah oleh diri sendiri dan atau oleh adanya tekanan/pengaruh lingkungan. Adanya pengaruh dari dalam diri sendiri dan dari luar lingkungan bergaul maka tumbuhlah sikap dan perilaku individu yang spesifik.
Ada 3 jenis perilaku kewirausahaan yaitu:
1. Memulai inisiatif.
Memulai inisiatif berarti memiliki pola pikir yang luas dan kreatif serta suatu tekad yang bulat ingin berwirausaha.
2. Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis.
Artinya seorang wirausaha harus mampu merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam kelangsungan usahanya secara praktis untuk menunjang kelancaran usahanya.
3. Diterimanya resiko
Seorang wirausaha juga harus bisa meenerima segala resiko dalam menjalankan usahanya yaitu suatu kegagalan dalam usahanya.

Wirausahawan dunia modern muncul pertama kali di inggris pada masa revolusi pada akhir abad ke 18. Kunci penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas.
Karakteristik Wirausahawan Menurut Mc Clelland:
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5. Rangsangan oleh umpan balik
6. Aktivitas energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Keterampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang

Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
1. Kemampuan inovatif
2. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3. Keinginan untuk berprestasi
4. Kemampuan perencanaan realistis
5. Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
6. Obyektivitas
7. Tanggung jawab pribadi
8. Kemampuan beradaptasi
9. Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator

Pencapaian Tujuan Ekonomi
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland yaitu  kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow). Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu:
1. Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
Kebutuhan akan n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
Contoh            : kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) yaitu seorang wirausahawan tentu ingin usahanya meraih suatu tingkat pencapaian tertentu dan tidak menjadi usaha yang hanya biasa-biasa saja, misalnya mendapatkan prestasi atau penghargaan top brand award atau best seller record, atau penghargaan-penghargaan lainnya dari berbagai instansi terkait yang menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki prestasi yang tinggi dan bukan sekedar usaha yang biasa-biasa saja.
2. Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil)
Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.
Contoh            : kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill) yaitu suatu usaha tidak dapat 100% benar-benar berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya. Dalam berbagai segi bisnis, dibutuhkan rekan atau mitra yang dapat diandalkan untuk menjalankan usaha (mitra usaha ini dapat berupa supplier, distributor, agen, penanam modal, dan lain-lain). Kebutuhan suatu usaha untuk bekerja sama dan berhubungan dengan mitra usahanya ini merupakan contoh kebutuhan untuk berafiliasi. Koneksi yang luas, merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan.
3. Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
Contoh            : kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) yaitu seorang wirausahawan tentunya ingin menguasai pasar. Selain itu, ada keinginan dari diri sendiri untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain (memiliki usaha sendiri dan memimpin sejumlah orang/karyawan). Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa seorang wirausahawan memiliki kebutuhan untuk berkuasa (ingin memimpin, bukannya dipimpin).

Identifikasi peluang usaha baru
Meskipun terdapat banyak cara untuk mencari sumber gagasan baru, baik produk maupun jasa, proses ini dapat dipercepat dengan penggunaan saran-saran berikut dimana gagasan baru bisa memunculkan usaha baru.
1. Kebutuhan akan sumber penemuan
2. Hobi atau kesenangan pribadi
3. Mengamati kecenderungan-kecenderungan
4. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
5. Mengapa tidak terdapat ?
6. Kegunaan lain dari barang-barang biasa
7. Pemanfaat produk dari perusahaan lain

Analisa pulang pokok
Analisa pulang pokok umumnya terciri dari refleksi, pembahasan, pertimbangan dan pembuat keputusan relatif terhadap tujuh  unsur pokok:
1. Biaya Tetap             : pengeluaran yang dikeluarkan tanpa melihat jumlah produk yang dihasilkan
2. Biaya variabel         : pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan
3. Biaya Total              : jumlah total biaya tetap dari biaya variabel yang berkaitan dengan produksi
4. Pendapatan Total     : semua nilai rupiah penjualan yang terakumulasi dari penjualan  produk
5. Keuntungan            : jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual.
6. Kerugian           : jumlah biaya total produksi barang yang melebihi pendapatan total yang diperoleh dari perjualan barang tersebut.
7. Titik Pulang Pokok : pendapatan total sama dengan biaya totalnya, artinya perusahaan hanya memperoleh pendapatan yang hanya cukup untuk menutupi biaya-biayanya. Perusahaan tidak untung tidak rugi.

Bentuk kepemilikan
Dalam membuat suatu usaha harus menentukan bentuk dari kepemilikan terhadap usaha yang dijalani, berikut bentuk kepemilikan beserta keuntungan dan kerugiannya:
1. Pemilikan tunggal (firma)
Firma merupakan organisasi bisnis kecil paling umum. Perusahaan dimiliki dan dijalankan satu orang. Hanya memerlukan izin dan mendaftar untuk memulai usaha.
Keuntungan    : kewajiban hukum yang dipenuhi hanya sedikit dan tidak semahal bentuk kongsi atau perseroan, pemilik tidak membagi laba dengan siapapun, tidak perlu berkonstultasi dengan sesame pemilik atau rekanan sehingga memiliki kekuasaan membuat keputusan dan pengendalian sepenuhnya, pemilik dapat menanggapi kebutuhan-kebutuhan bisnis dengan cepat dalam bentuk keputusan manajemen sehari-hari, dan pemilikan tunggal biasanya bebas dari pengawas pemerintah dan perpajakan khusus.
Kerugian         : kewajiban dan tanggung jawab tidak terbatas atas seluruh utang perusahaan, modal yang tersedia jauh lebuh kecil dibandingkan organisasi bisnis lainnya, dan sukar mendapatkan pembiayaan jangka panjang dan sangat tergantung keterampilan pemilik menyebabkan perusahaan tidak stabil.
2. Kongsi
Kongsi merupakan asosiasi dari dua orang atau lebih, yang bertindak sebagai pemilik bersama dari sebuah bisnis. Ayat-ayat perjanjian dari kongsi biasanya dirumuskan untuk menentukan sumbangan masing-masing rekanan kepada bisnis.
Keuntungan    : formalitas hukum dan pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit dibandingkan dengan persyaratan-persyaratan dalam pendirian perseroan, para rekanan termotivasi untuk menerapkan kemampuan terbaik karena ikut mendapatkan laba, lebih mudah mendapatkan modal besar dan memiliki ketarampilan yang lebih luas dibandingkan firma, dan pengambilan keputusan lebih luas dibandngan perseroan.
Kerugian         : terdapat kewajiban tak terbatas minimal bagi seorang rekanan, dapat berakhir kapan saja dan dapat dilanjutkan dengan membentuk kongsi baru, kongsi relatif lebih sukar untuk memperoleh modal dalam jumlah besar dibandingkan perseroan, dan rekanan merupakan agen bisnis itu dan tindakan mereka mengikat rekanan lain.
3. Perseroan
Perseoan merupakan jenis organisasi bisnis paling rumit. Biasanya dibentuk dengan kekuasaan dari sebuah badan pemerintah dan harus menurut hukum dagang, dan peraturan-peraturan pemerintah pusat maupun daerah.
Keuntungan    : kewajiban terbatas hanya dalam jumlah saham, kepemilikan dengan mudah dipindahkan keorang lain, memiliki ekstensi hukum yang terpisah, ekstensi perusahaan relative lebih stabil dan permanen sehingga perusahaan dapat berjalan melaksanaan usahanya, pendelegasian kekuasaan pada manajer professional, dan perseroan sanggup menggaji spesialis.
Kerugian         : kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian sesuai hukum dan perundangan, banyak peraturan pemerintah yang harus diperhatikan, membutuhkan biaya yang besar dalam pendiriannya, dan pajak yang tinggi karena adanya berbagai instasi pemerintah.
4. Perusahaan
Perusahaan yang go public biasanya memperoleh cara mudah untuk mendapatkan modal tambahan terutama utang. Tidak hanya pembiayaan hutang tetapi modal ekuitas masa depan lebih mudah diperoleh ketika diperoleh kenaikan harga saham.
Keuntungan    : diperolehnya modal ekuitas baru, diperoleh nilai dan kemampuan dialihkan dari aktiva organisasi, kemampuan untuk mendapatkan dana dimasa depan dengan relative lebih mudah, dan mendapatkan prestise.
Kerugian         : hilangnya fleksibilitas dan meningkatnya beban administrasi yang diakibatkannya.

Sumber Daya Manusia
Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan. Tugas penyediaan sumber daya manusia yang semestinya adalah sangat penting bagi wiraswastawan.
Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia :
1. Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong.
2. Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
3. Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
4. Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

Seleksi
Adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut.
Tahap-Tahap Proses Seleksi:
1. Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
2. Wawancara Pendahuluan
3. Tes Kecerdasan (intelegence)
4. Tes Bakat (Aptitude)
5. Tes Kepribadian (Personality)
6. Rujukan Prestasi (Performance References)
7. Wawancara Dianostik
8. Pemeriksaan Kesehatan
9. Penilaian Pribadi

Sumber:



Who Am I?


Call me Winal
A student of Industrial Engineering
Photographer . Business . Engineer
Contact me :
mwinaldi@yahoo.com
or
                                       https://www.facebook.com/Winaldimuharrom https://www.instagram.com/winaldinst_ https://twitter.com/winalwinall