ISO 14000
ISO 14000 adalah kumpulan standar-standar terkait pengelolaan
lingkungan yang disusun untuk membantu organisasi untuk meminimalisir dampak
negatif kegiatan-kegiatan (proses dll) mereka terhadap lingkungan, seperti
menimbulkan perubahan yang merugikan terhadap udara, air atau tanah, mematuhi
peraturan perundangan-undangan dan persyaratan-persyaratan berorientasi
lingkungan yang berlaku, memperbaiki hal-hal di atas secara berkelanjutan. ISO
14000 serupa dengan ISO 9000 - manajemen mutu dalam hal berkaitan dengan
bagaimana sebuah produk diproduksi ketimbang tentang produk itu sendiri.
Sebagaimana halnya ISO 9000, sertifikasinya dilakukan oleh pihak ketiga, bukan
oleh ISO sendiri. Standar audit ISO 19001 diterapkan saat mengaudit ketaatan
ISO 9000 dan 14000 sekaligus. Persyaratan ISO 140001 merupakan bagian integral
dari Skema Manajemen dan Audit Lingkungan (Eco-Management and Audit Scheme
(EMAS) yang dikeluarkan oleh Uni Eropa. Struktur dan persyaratan material EMAS
lebih menuntut, terutama menyangkut tugas-tugas peningkatan, kepatuhan hukum
dan pelaporan kinerja.
PENERAPAN STANDAR TEKNIK DAN MANAJEMEN
Standar
Teknik adalah serangkaian
eksplisit persyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan, produk, atau layanan.
Jika bahan, produk atau jasa gagal memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi
yang berlaku, mungkin akan disebut sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah
standard teknik dapat dikembangkan secara pribadi, misalnya oleh suatu
perusahaan, badan pengawas, militer dan lain-lain ini biasanya di bawah payung
suatu sistem manajemen mutu. Adopsi sistem
manajemen mutu hendaknya suatu keputusan strategis suatu organisasi. Standar
ini tidak bermaksud untuk menyeragamkan struktur sistem manajemen mutu atau
keseragaman dokumentasi.
Implementasi dilakukan di dalam duniia industri manufaktur adalah
industri yang memiliki kaitan yang sangat erat dengan lingkungan hidup. Betapa
tidak, suara-suara yang dihasilkan dari mesin-mesin produksi dapat berpotensi
menghasilkan pencemaran suara. Alat-alat transportasi yang digunakannya dapat
berpotensi menghasilkan pencemaran getaran & debu. Pemakaian air tanah yang
berlebihan, air buangan yang belum memenuhi baku mutu, rembesan minyak/oli,
kebocoran bahan bakar berpotensi menghasilkan pencemaran air. Lalu gas-gas yang
dihasilkan dapat berakibat pada pencemaran udara bila tidak diperhatikan.
Apabila industri manufaktur tidak
menangani hal-hal di atas secara baik, tentunya akan berakibat buruk pada
perusahaan. Selain terancam pencabutan izin operasi, perusahaan juga akan
memperoleh banyak tuntutan dari masyarakat sekitar maupun LSM lingkungan hidup
yang akan menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan menjadi besar.
Selain itu, juga akan menutup peluang perusahaan untuk dapat memasarkan
produknya ke perusahaan-perusahaan yang terkenal ramah lingkungan.
Lalu bagaimana agar perusahaan
manufaktur mampu mengendalikan risiko pencemaran lingkungan hidupnya?
Implementasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 adalah solusi yang tidak
bisa ditawar lagi bagi perusahaan manufaktur. ISO 14001 telah terbukti efektif
di dunia untuk mengendalikan aspek lingkungan hidup. Pertanyaannya sekarang,
bagaimanakah penerapan ISO 14001 tersebut pada industri manufaktur.
Proses implementasi ISO 14001 pada
industri manufaktur harus menggunakan pendekatan yang menitikberatan pada
proses-proses industri manufaktur yang memiliki risiko terjadinya pencemaran
terhadap lingkungan hidup. Berdasarkan pengalaman konsultan BSP, berikut ini
adalah sekilas langkah penerapan ISO 14001 pada industri manufaktur.
Langkah awal implementasi ISO 14001
dimulai dengan intrepretasi klausa ISO 14001 pada proses kerja perusahaan.
Pertanyaan yang harus dijawab oleh konsultan serta perusahaan adalah
proses-proses apa saja yang memiliki risiko pencemaran lingkungan hidup? Apa
saja risiko pencemaran lingkungan hidup yang mungkin terjadi? Bagaimana
mengukur & mengklasifikasikannya? Bagaimana mengendalikannya? Fasilitas apa
saja yang dibutuhkan? Keahlian apa saja yang harus dimiliki oleh SDM-nya?
Bagaimana bila terjadi bencana secara tiba-tiba? Apabila pertanyaan-pertanyaan
tersebut dapat dijawab secara tepat, kita akan mampu menyusun sistem yang
sesuai dengan karakteristik proses & risiko pencemaran lingkungan hidup
yang ada pada perusahaan.
Setelah intrepretasi standar, langkah
selanjutnya adalah penyusunan sistem & dokumen ISO 14001. Beberapa prosedur
Sistem Manajemen Lingkungan yang dipersyaratkan standar ISO 14001 wajib
disiapkan, sedangkan beberapa prosedur operasi khusus perlu disiapkan pula
antara lain seperti prosedur tanggap darurat, ataupun prosedur identifikasi
aspek & bahaya lingkungan hidup.
Setelah penyusunan sistem &
dokumen, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan sistem. Hasil dari
implementasi ini berupa record kegiatan penerapan sistem tersebut. Ada
beberapa tips yang perlu diperhatikan. agar proses implementasi dapat berjalan
dengan efektif, yaitu disarankan perusahaan memiliki Tim Lingkungan (biasanya
digabung dengan tim K3 menjadi K3L) yang berfungsi memantau pelaksanaan &
kondisi lingkungan di perusahaan tersebut.
Apabila implementasi telah
dilaksanakan, maka perusahaan melakukan kegiatan audit internal yang berfungsi
untuk memastikan apakah sistem berjalan secara efektif atau tidak? Apabila
proses internal audit telah dilakukan, perusahaan dapat melakukan rapat tinjauan
manajemen. Tinjauan manajemen ini dapat dilakukan Manajemen Puncak berbarengan
dengan rapat evaluasi kuartal ataupun semester. Apabila seluruh proses telah
dijalankan, maka perusahaan dapat melanjutkan ke tahap sertifikasi oleh badan
sertifikasi independen untuk memperoleh sertifikat pengakuan implementasi ISO
14001.
Dengan
telah diperolehnya sertifikasi ISO 14001, maka industri manufaktur tersebut
baru memasuki tahap awal (tahap taat azas/compliance) pemenuhan manajemen
lingkungan. Hasil implementasi tersebut perlu dilakukan evaluasi guna dapat
senantiasa meningkatkan perbaikan terhadap sistem manajemen lingkungan yang
telah diterapkan perusahaan.
Ir. Santoso Jokowaluyo, Drs. Hermono, dan Sik Sumaedi,
S.T.
PT. VOKSEL
ELECTRIC Tbk.
PT Voksel Electric Tbk. ("Perusahaan")
didirikan di Jakarta pada tanggal 19 April 1971. Sejak tahun 1989, Perusahaan
menjadi perusahaan penanaman modal asing (PMA) melalui perjanjian usaha
patungan dengan Showa Electric Wire & Cable Co. Ltd Jepang (sekarang, SWCC
Showa Cable Systems Co., Ltd.) Sejalan dengan strategi pertumbuhan agresifnya,
Perusahaan menerbitkan penawaran umum perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya pada tanggal 20 Desember 1990.Dengan terus mengejar keunggulan
kualitasnya, Perusahaan dianugerahi berbagai sertifikat kualitas internasional,
seperti ISO 9002: 1994 tahun 1995, ISO 9001: 1994 tahun 1999 dan ISO 9001: 2000
tahun 2003 dan ISO 9001: 2008 tahun 2009 dari SGS Yarsley International Jasa
Sertifikasi, Ltd. Pada tahun 2008, Perusahaan memperoleh Sertifikat KEMA dari
KEMA Nederland BV Perusahaan baru saja memperoleh sertifikat TUVcertificates
pada tahun 2012.Perusahaan sangat berkomitmen untuk mencegah pencemaran
lingkungan dan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan
kerja. Sejalan dengan komitmen ini, Perusahaan telah memperoleh ISO - 14001 dan
OHSAS - 18001 pada bulan Januari 2010.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar