1. KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
A. Pendekatan Kesusastraan
1. Pengertian Kesusastraan
Sastra adalah karya cipta atau
fiksi yang bersifat imajinatif” atau “sastra adalah penggunaan bahasa yang
indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain” (Taum (1997: 13)).
Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
“kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan
tertentu.
2. Peranan Sastra
Sastra adalah
semua bentuk ekspresi dengan bahasa sebagai basisnya wilayah sastra jadi
merebak, merengkuh daerah yang sangat luas. Ke dalamnya sudah tercakup sastra
lisan maupun tulisan.
3. Hubungan Sastra
Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Hubungan sastra
dan seni dengan ilmu budaya dasar yaitu sastra adalah seni yang di gunakan
sebagai salah satu alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan dan
kebudayaan sebagaimana tujuan dari ilmu budaya dasar.Dalam ilmu budaya dasar
sastra tidak di ajarkan sebagai salah satu disiplin ilmu.Sastra disini di
gunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat
membantu mahasiswa untuk lebih humanis atau manusiawi.
4. Macam - macam Kesusastraan
Strukturalisme
Strukturalisme adalah cara berpikir tentang dunia yang dikaitkan dengan
persepsi dan deskripsi struktur. Ada tiga bentuk strukturalisme itu;
strukturalisme klasik, strukturalisme genetik dan strukturalisme dinamik. Struktulalisme
klasik, adalah strukturalisme yang paling awal. Ia merupakan strukturalisme
paten. Strukturalisme genetik, adalah strukturalisme yang tidak hanya
melibatkan struktur sastra melainkan juga kehidupan pengarang dan kondisi
sosial masyarakat yang mendorong karya itu lahir. Strukturalisme dinamik adalah
kajian strukturalisme dalam rangka semiotik.
Semiotik
Secara sederhana semiotik berarti ilmu tentang tanda. Ia mempelajari
sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi, yang memungkinkan tanda-tanda
tersebut mempunyai arti. Ia memiliki tujuan untuk mengetahui sistem tanda-tanda
dengan menentukan konvensi-konvensi apa saja yang memungkinkan karya sastra
mempunyai makna. Kajian semiotik ini mempunyai asumsi dasar bahwa fenomena
sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda.
Intertekstua
Intertekstual merupakan kajian teks yang melibatkan teks lain dengan mencari
dan menelaah hubungan tersebut. Suatu teks, dalam kaca mata intertekstual,
lahir dari teks-teks lain dan harus dipandang sesuai tempatnya dalam keluasan
tekstual.
Resepsi
Suatu karya sastra tidak akan sama pembacaan, pemahaman dan penelitiannya
sepanjang masa dalam seluruh golongan masyarakat tertentu. Karya sastra sejak
ia diterbitkan, selalu akan mendapat tanggapan dari pembacanya. Demikian asumsi
dari para pengkaji sastra lewat pendekatan resepsi. Mereka dalam mengkaji karya
sastra, titik tekan yang dicapat, adalah respon pembaca
Stilistika
Secara
bahasa, stilistika berarti pemakaian atau penggunaan bahasa dalam karya sastra.
Sedangkan dalam pengertiannya secara umum, dapat dikatakan, bahwa ia merupakan
bagian dari ilmu linguistik yang memusatkan perhatiannya kepada variasi
penggunaan bahasa. Fokus penelitian stilistika terhadap sastra adalah untuk
menentukan suatu prinsip yang mendasari kesatuan karya sastra dan dapat
menemukan suatu tujuan estetika umum yang menonjol dalam sebuah karya sastra,
yang mungkin juga dapat diarahkan untuk membahas isi.
Soliologi Sastra
Sosiologi
sastra adalah kajian sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran lengkap, utuh dan menyeluruh
tentang hubungan timbal balik antara sastrawan, karya sastra dan masyarakat.
Yakni: seberapa jauhkah nilai sastra berkaitan dengan nilai sosial, dan
seberapa jauhkah nilai sosial mempengaruhi nilai sastra.
Dekonstruksi
Dekontruksi lahir dilatarbelakangi dari sikap seorang filsuf kontemporer
bernama Jaques Derrida yang menolak logosentrisme. Logosentrisme adalah
keinginan akan suatu pusat atau suatu “kehadiran” akan sabda Tuhan, yang mampu
menjelaskan segalanya.
Eksistensialisme
Eksistensialisme adalah gerakan filsafat yang mengusung ide bahwa manusia
menciptakan makna dan hakekat hidup mereka sendiri. Karenanya, filsafat harus
mengacu pada manusia yang konkrit, yaitu manusia sebagai eksistensi.
Fenimisme
Feminisme merupakan
gerakan yang menyuarakan ketidakadilan dan ketidaksetaraan peran antara
laki-laki dan perempuan. Teori feminis dimaksudkan untuk memahami
ketidaksetaraan dan difokuskan pada politik gender, hubungan kekuasaan, dan
seksualitas.
Fenomenologi
Fenomenologi memanfaatkan
pengalaman intuitif atas fenomena, sesuatu yang hadir dalam refleksi
fenomenologis, sebagai titik awal dan usaha untuk mendapatkan fitur-hakekat
dari pengalaman dan hakekat dari apa yang kita alami.
Formalisme
Formalisme merupakan sebuah cara mengkaji karya sastra yang difokuskan pada
bentuk daripada isi. Teori formalis lebih berkonsentrasi pada pembahasan
fitur-fitur teks, khususnya properti-properti bahasa yang digunakan daripada
konteks penciptaan karya dan konteks penerimaannya.
B. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan
dengan Prosa
Pengertian Prosa
Prosa
berasal dari bahasa latin "prosa" yang artinya "terus
terang", yang merupakan karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita
secara bebas, yang tidak terikat rima dan irama. Jenis tulisan prosa biasanya
digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat
digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta
berbagai jenis media lainnya.
C. Nilai-nila dalam Prosa Fiksi
1. Prosa fiksi
Prosa fiksi merupakan sebuah bentuk karya sastra
yang disajikan dalam bentuk bahasa yang tidak terikat oleh jumlah kata dan
unsur musikalitas. Bahasa yang tidak terikat itu digunakan untuk menyampaikan
tema atau pokok persoalan dengan sebuah amanat yang ingin disampaikan berkenaan
dengan tema tersebut. Oleh karena itu, dalam apresiasi dengan tujuan tnembenkan
penghargaan terhadap karya prosa itu, kita haruslah bisa “membongkar” dan
menerangjelaskan hal-hal yang berkenaan dengan ukuran keindahan dan “kelebihan”
karya prosa itu.
Nilai-nilai dalam prosa fiksi ;
1. Nilai penikmatan atau menyenangi. Tindakan operasionalnya pada tahap
ini adalah misahiya membaca karya sastra (puisi maupun novel}, menghadiri acara
deklamasi, dan sebagainya.
2. Nilai penghargaan. Tindakan operasionalnya, antara lain, melihat
kebaikan, nilai, atau manfaat suatu karya sastra, dan merasakan pengaruh suatu
karya ke dalam jiwa, dan sebagainya.
3. Nilai pemahaman. Tindakan opersionalnya adalah meneliti dan
menganalisis unsur intrinsik dan unsur ektrinsik suatu karya: astra, serta
berusaha menyimpulkannya.
4. Nilai penghayatan. Tindakan operasionalnya adalah rnenganalisis lebih
lanjut akan suatu karya, mencari hakikat atau makna suatu karya beserta
argumentasinya; membuat tafsiran dan menyusun pendapat berdasarkan analisis
yang telah dibuat.
5. Nilai penerapan. Tindakan operasionalnya adalah mclahirkan ide baru,
mengamalkan penemuan, atau mendayagunakan hasil operasi dalam mencapai
material, moral, dan struktural untuk kepentingan sosial, politik, dan budaya.
D. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan
dengan Puisi
1. Pengertian puisi
Puisi merupakan sebuah bentuk karya
sastra singkat untuk menuangkan apa yang ada di pikiran kita, apa yang ada di
hati kita, dan apa yang ada di jiwa kita. Dikatakan singkat karena puisi adalah
bentuk karya sastra yang paling pendek jika dibandingkan cerpen atau novel.
Kreativitas penyair dalam membangun puisi dapat diartikan sebagai berikut.
Kreatif merupakan gagasan memusikalisasikan puisi didasari oleh dan dari
keinginan-keinginan individual bersifat subyektif yang bertujuan untuk kepuasan
pribadi.
2. Kreativitas penyair dalam membangun
puisinya :
-
Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan,
alegori, dsb sehinggga puisi menjadi segar, hidup menarik dan memberi kejelasan
gambaran angan.
- Kata-kata
yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
-
Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu,
berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
-
Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai
rasa dan asosiasi - asosiasi tertentu.
-
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan
sehingga lebih menggugah hati.
Beberapa
Alasan yang mendasari penyajian puisi dalam IBD :
1. Hubungan
puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan
keinsyafan / kesadaran individual.
3. Puisi san
keinsyafan sosial.
2. MANUSIA DAN KEINDAHAN
1. Keindahan
Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan
sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru
dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Manusia dan keindahan
memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan
yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun
seni pertunjukan). Lewat suatu karya lah bias menimbulkan keindahan dan manusia
disini tugasnya menciptakan suatu karya yang memberi berbagai keindahan baik
dari segi lingkungan, tingkah laku dan lain – lain.
2. Renungan
Renungan
juga terdapat kaitannya dengan manusia. Renungan berasal dari kata renung yang artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Hubungannya
disini adalah manusia dalam menciptakan seni dan suatu karya kadangkala banyak
yang merenung untuk menyelesaikan suatu masalah dan berfikir untuk mencari
bagaimana cara yang terbaik.
3. Keserasian
Keserasian
disini masih erat kaitannya dengan keindahan. Keserasian berasal dari kata
serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar.
Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan,
ukuran dan seimbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian hams
dipadukan wamanya bagian atas dengan bagian. bawah. Atau disesuaikan dengan
kulitnya. Apabila cars memadu itu kurang cocok, maka akan merusak pemandangan.
Sumber :
- http://krenomedia.blogspot.com/2013/01/pengertian-sastra-secara-umum-dan.html
- http://nataliashintia14.blogspot.com/2012/10/bab-3-manusia-dan-pendekatan.html
- http://ikharizmaputrirahayu.blogspot.com/2012/01/macam-macam-pendekatan-sastra.html
- http://asemmanis.wordpress.com/2009/10/03/pengertian-sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli/
- http://putriindriyani1.blogspot.com/2012/10/bab-3-pendekatan-kesusastraan.html